RDK FM

Beras Indonesia unjuk gigi di pasar internasional, potensi ekspor terus digali. Sumber. metrotv.com


Ketertarikan Pemerintah Malaysia untuk mengimpor beras dari Indonesia berpotensi meningkatkan surplus beras nasional dan memperkuat relasi dagang bilateral. Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman menegaskan kapasitas Indonesia dalam memenuhi kuota impor signifikan Malaysia, yang diharapkan dapat mengakselerasi kinerja sektor pertanian domestik. Meskipun demikian, pemerintah menggarisbawahi perlunya kehati-hatian dalam implementasinya guna menjaga stabilitas stok dan harga beras di tingkat nasional serta melindungi kesejahteraan petani.

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Matematika, semester empat, Muhammad Rehan Almunawar mengatakan, minat Malaysia untuk mengimpor beras dari Indonesia dapat membawa manfaat, terutama di tengah situasi ekonomi yang menantang. Ekspor beras dapat menjadi peluang strategis untuk membantu mengatasi keterbatasan dana negara sekaligus memperkuat sektor pertanian nasional.

“Namun, Indonesia perlu memastikan ketersediaan beras tetap aman, khususnya saat musim kemarau yang rawan kekurangan produksi. Oleh karena itu, kebijakan ekspor harus dilakukan secara hati-hati dengan tetap memperhatikan stabilitas harga dalam negeri serta ketersediaan pangan, terutama bagi masyarakat kurang mampu, agar tidak menimbulkan dampak negatif bagi ketahanan pangan nasional,” katanya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), semester delapan, Alfira Triana Perdika menuturkan, surplus produksi beras nasional dapat membawa dampak positif bagi peningkatan kesejahteraan petani. Langkah ekspor ke negara lain, seperti Malaysia, tidak akan mengganggu ketersediaan beras dalam negeri, melainkan membuka peluang baru bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia.

“Pemerintah perlu meningkatkan kewaspadaan dalam merumuskan kebijakan ekspor, khususnya beras. Kebijakan ekspor yang tidak disertai perlindungan memadai bagi petani berpotensi merugikan pendapatan mereka dan mengganggu stabilitas pasokan pangan nasional. Perencanaan yang komprehensif dan pengawasan yang ketat menjadi krusial untuk memastikan manfaat ekspor beras terdistribusi secara adil tanpa mengorbankan kesejahteraan petani domestik,” tuturnya.

(Safia Salsabila Putri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *