Center for the Study of Religion and Culture (CSRC) menyelenggarakan acara pelatihan integritas akademik yang diadakan di Kampus Dua UIN Jakarta pada Kamis (13/06). Acara ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman mendalam pada mahasiswa mengenai konsep integritas akademik. Pelatihan ini diadakan berkat kerja sama dengan berbagai kemitraan dan didukung oleh U.S Agency for International Development (USAID) serta Rektor UIN Jakarta, Prof. Asep Saepudin Jahar, M.A., Ph.D.
Direktur CSRC, Idris Hamay menuturkan, integritas akademik menjadi salah satu fondasi penting dalam pendidikan akademik. Fondasi utama dalam dunia akademis adalah kejujuran dan etika dalam menjadi akademisi serta dalam mengakses informasi, baik secara digital maupun offline. Salah satu masalah yang sering terjadi di kalangan mahasiswa adalah plagiat, yaitu tindakan meniru karya orang lain tanpa memberikan pengakuan yang semestinya.
“Banyak mahasiswa kurang paham tentang parafrase yang benar. Hal ini sering kali disebabkan oleh tekanan pribadi, tekanan lingkungan, serta tekanan dari institusi. Plagiarisme tidak hanya merugikan individu yang melakukannya, tetapi juga merusak kepercayaan dalam komunitas akademik secara keseluruhan. Oleh karena itu, program pelatihan ini didukung langsung oleh Rektor untuk mendorong mahasiswa memiliki pemahaman yang baik tentang integritas akademik dan terhindar dari tindakan plagiarisme,” tuturnya.
Peserta pelatihan integritas akademik, Najmah Mufidah menyatakan, integritas akademik adalah prinsip yang mendasari tindakan dalam dunia pendidikan. Hal ini menekankan pentingnya kejujuran, ketekunan, dan penghargaan terhadap karya intelektual. Kesadaran akan pentingnya integritas akademik harus ditanamkan sejak dini dalam proses pendidikan, khususnya bagi para mahasiswa.
“Pelatihan ini sangat membantu mahasiswa untuk mengetahui cara menulis karya ilmiah dengan benar, serta menghindari plagiarisme. Institusi pendidikan memiliki peran penting dalam membangun pemahaman tentang nilai-nilai integritas akademik dan konsekuensi dari tindakan plagiarisme. Dengan demikian, mahasiswa diharapkan belajar untuk menghargai karya intelektual orang lain dan menghormati proses akademik,” jelasnya.
(Azaria Suci Fernada)
🤩🤩🤩