RDK FM

Diskusi bersama mengeni AI Neurosains. Sumber. kompas.com


Pentingnya pembelajaran yang efektif di kalangan mahasiswa kembali ditegaskan dalam sebuah diskusi yang membahas potensi revolusioner kecerdasan buatan Artificial Intelligence (AI) berbasis neurosains dalam dunia pendidikan. Dengan perkembangan teknologi AI berbasis neurosains, sistem pembelajaran di era digital diharapkan menjadi lebih personal, adaptif, dan efektif, berlandaskan pemahaman mendalam tentang cara kerja otak manusia.

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Teknik Informatika (TI), semester enam, Sulaiman Fikri mengatakan, penggunaan kecerdasan buatan sangat membantu dalam pembelajaran sehari-hari. Meski demikian, ketergantungan penuh pada AI dinilai dapat menurunkan kemampuan berpikir kritis dan mendorong kebiasaan mencari solusi instan.

“Untuk mengatasinya, diperlukan regulasi dari dosen terkait batasan penggunaan AI. Dengan pemanfaatan yang seimbang, teknologi ini dapat mendukung perkembangan diri mahasiswa tanpa menghambat proses berpikir dan kreativitas,” ucapnya.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (PBSI), semester empat, Zhafirah Najwa menuturkan, efektivitas penggunaan kecerdasan buatan bergantung pada masing-masing individu. Ada yang terbiasa menggunakannya untuk memperkaya pengetahuan umum, bukan sekadar mencari jawaban.

“Interaksi antara dosen dan mahasiswa dinilai tetap intens, karena dosen masih berperan aktif dalam menjelaskan materi dan memberikan arahan. Di era digital saat ini, kesenjangan akibat penggunaan teknologi dianggap kecil, mengingat hampir seluruh aktivitas pembelajaran telah bergantung pada akses internet,” tuturnya.

(Safia Salsabila Putri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *