
Potret semrawutnya APK Pemilu. Sumber foto: Antarafoto.com
Belakangan ini warga dibuat was-was dengan adanya Alat Peraga Kampanye (APK) yang tidak beraturan. Di sudut Ibu Kota Jakarta bendera partai politik dan spanduk wajah Calon Anggota Legislatif (Caleg) banyak yang terpasang tidak pada tempatnya, seperti di trotoar jalan yang bisa menghalangi mobilitas masyarakat. Tidak sedikit juga AKP yang terpasang di atas Jembatan Penyebrangan Orang (JPO) sehingga di anggap polusi oleh masyarakat.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), semester tujuh, Wildan Ali Fikri menuturkan, hal tersebut perlu di evaluasi pada pemilu tahun 2029 nanti, sebab dapat membahayakan masyarakat baik yang sedang berkendara maupun sekedar berjalan. APK yang digunakan juga relatif besar, terlebih curah hujan yang sedang tinggi disertai angin kencang mengakibatkan jatuhnya APK.
“Itu bisa menjadi evaluasi untuk pemilu berikutnya karena berbahaya sekali terkhusus untuk APK yang dipasang di pinggir jalan, JPO maupun flyover. Belum lagi curah hujan yang disertai angin kencang belakangan ini tinggi sehingga banyak APK yang berjatuhan. Saya harap, kedepannya bisa lebih rapi lagi karena semua itu berhubungan dengan keamanan dan kenyamanan masyarakat,” tuturnya.
Mahasiswa FDIKOM, jurusan Manajemen Dakwah (MD), semester tujuh, Prayoga Adya Putra mengungkapkan, sebenarnya partai politik tidak bersalah, sebab hal tersebut adalah upaya mereka untuk memperkenalkan partai. Diharapkan untuk pemilu berikutnya bisa lebih inovatif dari segi APK seperti teknologi digital agar lebih aman dan tidak membahayakan.
“Partai politik sebenarnya tidak bersalah karena itu upaya mereka untuk mempromosikan nama partai. Namun, saya pemilu berikutnya bisa lebih rapi dan lebih inovatif lagi dari segi promosi, seperti menggunakan teknologi digital sehingga lebih aman dan tidak membahayakan masyarakat,” pungkasnya.
(Fadil Achmad Fauzi)