
Tata panggung Psychology Conference Bipolar pada Jumat (2/5) di Teater Lantai Satu Gedung Fakultas Psikologi. Sumber. Dok. Pribadi
Dewan Eksekutif Mahasiswa Fakultas (DEMAF) Psikologi menggelar Psychology Conference Bipolar pada Jumat (2/5) di Teater Lantai Satu Gedung Fakultas Psikologi. Dengan mengusung tema “Life in Harmony: Navigating the Bipolar Within Life”, acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan pemahaman terhadap gangguan bipolar. Kegiatan ini terbuka untuk mahasiswa dari berbagai universitas dan diharapkan dapat mendorong terciptanya lingkungan yang lebih peduli terhadap isu kesehatan mental.
Ketua pelaksana (Ketuplak), Aqila Ghaiyyats Madjid menjelaskan, tujuan acara ini adalah memperkenalkan gangguan psikologis bipolar kepada lebih banyak orang melalui seminar dan pemutaran film, serta memberikan pemahaman mengenai cara penanganannya. Acara ini dirancang berkelanjutan dengan topik yang berbeda setiap tahunnya. Tahun ini mengangkat isu bipolar, sementara tahun-tahun mendatang direncanakan membahas gangguan psikologis lainnya.
“Keberhasilan acara diukur dari jumlah peserta dan tingkat partisipasi aktif. Selain itu, kegiatan ini juga menjadi bagian dari peringatan Hari Bipolar Sedunia yang jatuh pada 30 Maret. Harapannya, seminar serupa dapat terus diselenggarakan dengan tema yang lebih menarik dan bermanfaat di masa mendatang,” jelasnya.
Salah satu pengunjung seminar, Sazkia Anabila mengungkapkan, acara ini sangat menarik karena mengajarkan pentingnya memahami kesehatan jiwa dengan mengenali diri sendiri. Materi yang disampaikan, terutama tentang gejala-gejala bipolar, sangat relevan dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari untuk meningkatkan kesadaran kesehatan mental di sekitar kita.
“Judul seminar yang menarik juga memicu rasa penasaran, apalagi dengan pembahasan yang sesuai dengan pengalaman pribadi. Acara ini sangat seru, berkesan, dan edukatif, khususnya bagi mahasiswa yang sering menghadapi tekanan tugas. Kesehatan jiwa menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan, dan diharapkan seminar serupa dapat terus diadakan untuk membantu mahasiswa menjaga kesehatan mental mereka,” ungkapnya.
(Nadine Fadila Azka)