107.9 RDKFM

Tips Optimal Agar Puasa Jadi Lebih Bermakna

Memasuki bulan suci Ramadan, umat Muslim di seluruh dunia menjalankan ibadah puasa sebagai bentuk ketaatan dan pengendalian diri. Selama satu bulan penuh, mereka menahan lapar, haus, serta mengontrol emosi dari terbit fajar hingga terbenam matahari. Namun, agar puasa Balamuda tetap berjalan lancar, sehat, dan berpahala, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Apa saja? Yuk Simak panduan berikut!  Hal-Hal yang Harus Dilakukan Agar Puasa Semakin Berkah 1. Perbanyak Ibadah dan Amal Saleh Ramadan adalah waktu yang tepat untuk meningkatkan kualitas ibadah. Jangan hanya fokus menahan lapar dan haus, tapi juga perbanyak salat tarawih, membaca Al-Qur’an, dan berzikir. Bersedekah dan membantu sesama juga bisa menjadi amalan yang membawa keberkahan.  2. Konsumsi Makanan Sehat Jaga pola makan dengan memilih makanan bergizi seimbang saat sahur dan berbuka. Karbohidrat kompleks, protein, serta serat dari buah dan sayur penting untuk menjaga energi sepanjang hari. Jangan lupa untuk tetap terhidrasi dengan minum cukup air. Hindari makanan yang terlalu berminyak atau manis agar tubuh tetap bugar.  3. Tidur yang Cukup Kurang tidur bisa bikin tubuh lemas dan sulit berkonsentrasi. Pastikan waktu istirahat tetap terjaga, apalagi di tengah aktivitas harian dan ibadah malam seperti salat tahajud dan tadarus Al-Qur’an.  4. Jaga Hubungan Baik dengan Orang Lain Ramadan adalah momen yang pas untuk mempererat silaturahmi. Manfaatkan waktu berbuka bersama keluarga, teman, atau berbagi kebahagiaan dengan orang lain. Selain menambah pahala, ini juga bisa membuat hati lebih tenang dan bahagia.  5. Isi Waktu dengan Kegiatan Positif Daripada rebahan seharian, lebih baik isi waktu luang dengan hal-hal yang bermanfaat. Ikut kajian, membaca buku, atau melakukan aktivitas produktif lainnya bisa membuat Ramadan jadi lebih bermakna.  Hal-Hal yang Harus Dihindari Ini Agar Puasa Tetap Optimal 1. Makan Berlebihan Berbuka dengan porsi besar justru bisa bikin perut kaget dan tubuh cepat lemas. Konsumsi makanan secukupnya agar tetap sehat dan nyaman selama berpuasa.  2. Menunda Ibadah dan Pekerjaan Jangan jadikan puasa sebagai alasan untuk bermalas-malasan. Buat jadwal harian agar ibadah dan tugas tetap berjalan lancar tanpa harus menunda-nunda.  3. Menghabiskan Waktu untuk Hal yang Tidak Produktif Scrolling media sosial tanpa henti atau terlalu banyak nonton film bisa bikin waktu terbuang sia-sia. Manfaatkan Ramadan untuk meningkatkan produktivitas dan memperbaiki kebiasaan sehari-hari.  4. Mudah Marah atau Bertengkar Salah satu esensi puasa adalah mengendalikan diri. Hindari konflik yang bisa memicu emosi negatif. Bersikap sabar dan bijaksana justru akan membuat pahala puasa semakin berlipat.  5. Melakukan Kebiasaan Buruk Berkata kasar, bergosip, atau berbohong bisa mengurangi pahala puasa. Jadi, pastikan untuk menjaga sikap dan ucapan agar ibadah semakin berkah.  Dengan mengikuti panduan ini, Ramadan Balamuda tidak hanya menjadi bulan penuh ibadah, tetapi juga momen untuk meningkatkan kesehatan dan kedekatan dengan Allah. Yuk, jalani puasa dengan bijak agar semakin berkah dan bermanfaat! (Maura Maharani Rizky)

Jadikan THR Lebih Bermakna, Tips Pengelolaan yang Bijak

Balamuda, ngerasa nggak sih, kalau Hari Raya Idul Fitri itu menjadi hal yang sangat dinantikan? Karena di hari raya, kita bisa berjumpa dan bertemu sapa dengan keluarga, saudara, tetangga, bahkan kerabat terdekat. Dengan saling berkunjung, baik ke rumah saudara ataupun tetangga, maka akan tercipta suasana yang harmonis dan penuh kehangatan. Selain itu, momen lebaran juga jadi kesempatan untuk mempererat tali persaudaraan dan memperbaiki hubungan yang mungkin sudah lama terputus. Nah, di hari raya, Tunjangan Hari Raya (THR) datang dalam jumlah yang lumayan banyak. Balamuda juga harus selalu hati-hati, karena uang bisa habis untuk hal-hal yang tidak penting. Oleh karena itu, mengelola uang THR itu sangat penting. Lantas, bagaimana cara menggunakan uang THR dengan bijak? Berikut beberapa tips yang bisa kamu coba, agar uang THR tidak cepat habis. Membuat Daftar Prioritas Pengeluaran THR Pernah nggak sih Balamuda memikirkan bahwa membuat daftar prioritas pengeluaran secara rinci bisa menghemat keuangan? Dengan begitu, uang THR yang tersedia bisa dialokasikan dengan baik. Kemudian, buatlah catatan pengeluaran rutin dan keperluan lebaran dengan nominal yang realistis. Supaya sisa uangnya bisa ditabung atau digunakan untuk keperluan lainnya. Investasi Dalam Pengembangan Diri Balamuda, investasi untuk pengembangan diri juga penting, lho! Daripada hanya membeli barang-barang yang sifatnya konsumtif, lebih baik alokasikan sebagian dana untuk meningkatkan kualitas diri. Misalnya, dengan mengikuti kursus online yang relevan dengan bidang studi atau minat, membeli buku, atau menghadiri seminar dan workshop yang bisa mengasah keterampilan dan pengetahuan. Meskipun pengeluaran ini mungkin terasa lebih kecil atau tidak langsung berdampak, investasi seperti ini akan memberikan manfaat jangka panjang yang sangat berharga untuk pengembangan diri di masa depan. Hindari impulsive buying Impulsive buying adalah tindakan membeli barang tanpa perencanaan sebelumnya, biasanya dipicu oleh dorongan emosi atau keinginan sesaat. Misalnya, Balamuda merasa Fear of Missing Out (FOMO) dengan barang yang sedang tren di sosial media. Sebelum membeli barang tersebut, coba perhatikan dulu fungsinya: apakah barang itu bisa digunakan dalam jangka panjang atau hanya sesaat? Dengan menghindari hal ini, keuangan Balamuda bisa terkelola dengan lebih baik. Sisihkan untuk tabungan dan sedekah Meskipun THR hanya datang setahun sekali, Balamuda harus tetap bijak dalam mengelolanya. Nah, salah satu cara yang bisa Balamuda coba adalah dengan menyisihkan sebagian uang untuk ditabung. Dengan menabung, Balamuda bisa lebih siap untuk kebutuhan mendatang atau punya dana cadangan untuk hal yang tidak terduga. Selain menabung, jangan lupa juga untuk menyisihkan uang untuk bersedekah. Karena dengan bersedekah, hati kita bisa jadi lebih tenang. Self Reward Seperlunya Balamuda, boleh juga lho untuk self reward pakai uang THR! Misalnya, dengan membeli barang yang Balamuda inginkan sejak lama, atau menikmati makanan enak di tempat favorit. Tapi, jangan lupa ada batasannya, ya! Pastikan sebagian uang THR tetap digunakan untuk keperluan lainnya, seperti menabung, sedekah, atau membayar hutang. Dengan begitu, self reward bisa tetap menyenangkan tanpa mengganggu rencana keuangan lainnya. Nah, itu dia beberapa tips yang bisa Balamuda gunakan untuk mengelola uang THR. Jangan ragu untuk mulai merencanakan keuangan Balamuda, karena keputusan bijak akan membawa dampak positif di masa depan! (Nayla Putri Kamila)

Tetap Produktif Kuliah di Bulan Ramadhan, Ini Tipsnya!

Balamuda, merasa nggak sih kalau kuliah di bulan Ramadhan seringkali membuat kita malas dan kurang bersemangat untuk beraktivitas? Perubahan jadwal dan kondisi tubuh saat berpuasa bisa jadi tantangan tersendiri. Namun, di sisi lain, bagi sebagian mahasiswa, bulan Ramadhan justru bisa menjadi kesempatan yang tepat untuk tetap produktif.  Meskipun puasa memberikan tantangan dalam menjalani rutinitas kuliah, banyak cara yang bisa dilakukan untuk menjaga semangat dan mengisi waktu dengan kegiatan yang bermanfaat. Nah, berikut beberapa tips yang bisa kamu coba agar tetap produktif selama puasa dan memanfaatkan waktu dengan baik!  Atur Jadwal Belajar yang Efektif  Balamuda tahu nggak, mengatur jadwal secara efektif bisa membantu kita memanfaatkan waktu lebih optimal tanpa merasa terburu-buru? Misalnya, kita bisa menyisihkan waktu belajar setelah shalat Tarawih atau setelah sahur.  Gunakan waktu tersebut untuk menyelesaikan tugas atau membaca materi kuliah. Dengan cara ini, kita bisa tetap fokus dan produktif tanpa merasa kelelahan atau terganggu oleh jadwal puasa.  Manfaatkan Waktu dengan Bijak  Bagi Balamuda, penting banget memanfaatkan waktu dengan bijak, terutama di bulan Ramadhan. Salah satu caranya adalah dengan mengisi waktu luang di antara jam kuliah dengan kegiatan produktif, seperti membaca materi perkuliahan atau menyelesaikan tugas yang belum selesai. Dengan begitu, kita tetap bisa menjaga konsistensi dalam belajar meskipun sedang berpuasa.  Buat Jadwal Harian yang Terstruktur  Menyusun jadwal harian yang rapih membantu kita menyeimbangkan kegiatan kuliah dan ibadah tanpa saling mengganggu. Balamuda bisa memastikan waktu belajar, menyelesaikan tugas kuliah, dan ibadah tersusun dengan baik. Dengan jadwal yang terstruktur, Balamuda tetap bisa produktif di bulan Ramadhan, fokus pada kewajiban akademik tanpa merasa terbebani atau tertekan.  Hindari Menunda Pekerjaan  Siapa nih yang suka menunda pekerjaan? Menghindari kebiasaan ini sangat penting, terutama selama bulan Ramadhan. Jika kita menunda pekerjaan yang seharusnya bisa selesai lebih awal, tugas akan menumpuk dan menjadi beban pikiran. Hal ini bisa mempengaruhi konsentrasi, suasana hati, dan produktivitas, baik saat kuliah maupun beribadah. Dengan menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, kita bisa merasa lebih tenang dan fokus.  Jaga Kesehatan Tubuh  Balamuda tahu nggak, mengonsumsi makanan bergizi saat sahur dan berbuka sangat penting untuk menjaga tubuh tetap bertenaga sepanjang hari? Ini berlaku saat menjalani berbagai aktivitas selama bulan puasa. Pastikan juga untuk mendapatkan istirahat yang cukup setiap malam dan hindari begadang yang tidak perlu. Dengan begitu, tubuh tetap bugar, puasa berjalan lancar, dan kita tetap bisa fokus menjalani aktivitas tanpa merasa kelelahan.   Nah, itu dia beberapa tips agar tetap produktif selama kuliah di bulan Ramadhan. Yuk, coba terapkan supaya kuliah tetap lancar dan ibadah tetap maksimal! (Nadine Fadila Azka)

Keindahan yang Mematikan: Duka di Balik Gunung Rinjani

Proses evakuasi pendaki asal Brazil di Rinjani. Sumber. regional.kompas.com Balamuda, kalau kita membicarakan tentang olahraga di luar ruangan, sepertinya mendaki gunung atau hiking jadi salah satu aktivitas yang nggak bisa dilewatkan. Kenapa tidak? Walaupun perlu persiapan biaya, fisik, dan mental yang lebih, hiking tetap jadi pilihan banyak orang sebagai sarana olahraga maupun rekreasi, baik oleh masyarakat lokal maupun turis asing. Keindahan alam yang ditawarkan selalu memberi kepuasan tersendiri saat berhasil sampai ke puncak. Hal itu pula yang ingin dirasakan oleh Juliana Marins, turis asal Brazil berusia 26 tahun, yang mendaki Gunung Rinjani di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Sayangnya, alih-alih menikmati keindahan Rinjani, Juliana justru mengalami kejadian tragis yang tidak diharapkan siapa pun. Ia dilaporkan terjatuh ke jurang ratusan meter menuju Danau Segara Anak, pada Sabtu 21 Juni lalu. Awalnya, Juliana mendaki bersama enam rekannya dan seorang pemandu lokal. Ketika sampai di titik Cemara Nunggal, Juliana mengaku kelelahan dan disarankan untuk beristirahat. Sementara itu, pemandu melanjutkan perjalanan bersama rombongan lainnya. Karena Juliana tak kunjung menyusul, sang pemandu kembali ke lokasi istirahat, namun tak menemukannya di sana. Dari titik itu, terlihat cahaya senter dari arah jurang, yang diduga berasal dari Juliana. Pemandu pun langsung meminta bantuan tim otoritas setempat. Tiga hari kemudian, tim SAR menyatakan bahwa Juliana telah meninggal dunia. Hasil pencarian dilakukan menggunakan drone thermal dari Kantor SAR Mataram. Namun, proses evakuasi berjalan sangat lambat karena lokasi yang curam serta cuaca yang tidak mendukung. Hal ini sontak menyita perhatian publik, baik dari dalam negeri maupun luar, terutama warganet Brazil yang ramai mengungkapkan kekecewaan terhadap lambannya penanganan evakuasi tersebut. Nah Balamuda, dari peristiwa ini muncul satu pertanyaan penting. “Kenapa proses evakuasi korban bisa berlangsung sangat lama?” Sejumlah ahli pendakian menyebutkan bahwa salah satu faktor utama adalah minimnya perlengkapan penyelamatan darurat di lokasi. Padahal, titik-titik rawan pendakian sangat membutuhkan alat evakuasi lengkap karena kejadian serupa sudah cukup sering terjadi. Selain itu, tidak adanya tim penyelamat khusus yang siaga serta cuaca buruk juga memperparah situasi. Balamuda, peristiwa ini menjadi pengingat penting soal pentingnya protokol keselamatan di tempat wisata ekstrem seperti Gunung Rinjani. Harapannya, pemerintah dan pihak terkait bisa memperkuat pengawasan dan fasilitas keselamatan agar hal seperti ini tidak terulang. Untuk Balamuda yang berniat mencoba hiking, yuk latih fisik dan mental lebih dulu. Pilih gunung yang sesuai untuk pemula, bawa perlengkapan yang memadai, dan yang paling penting, tetap waspada selama perjalanan. Karena Balamuda harus selalu siap dengan segala kemungkinan di alam terbuka. (Mahendra Dewa Asmara)