RDK FM

Direktur Pencegahan BNPT RI, Irfan Idris dalam kegiatan Program Sekolah Damai. Sumber. Indonews


Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) berkolaborasi dengan dinas pendidikan setempat dan organisasi perdamaian untuk mengadakan pelatihan bagi guru. Pelatihan ini bertujuan memperkuat ketahanan sekolah terhadap ancaman radikalisme, kekerasan, dan perundungan (bullying). Program Sekolah Damai menjadi fokus utama, di mana para guru dilatih untuk lebih peka dalam mendeteksi dan menangani pengaruh negatif yang berpotensi mengganggu kenyamanan lingkungan sekolah. Selain itu, pelatihan ini juga diharapkan mampu menciptakan suasana pendidikan yang inklusif, di mana setiap siswa merasa aman dan dilindungi dari segala bentuk kekerasan.

Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD), semester tiga, Syahla Isaura menuturka,  program tersebut merupakan langkah yang sangat positif, di mana BNPT ikut serta dalam mengurangi potensi pemahaman ideologi ekstrimis. Terlebih lagi, program tersebut juga melibatkan generasi muda yang berpengaruh besar bagi berjalannya program tersebut.

“Program Sekolah Damai yang diinisiasi oleh BNPT ini adalah langkah yang strategis. Dengan melibatkan guru dan anak muda, hal ini menunjukkan komitmen kuat dalam menangkal paham radikal sejak dini, khususnya di lingkungan pendidikan. Mengingat besarnya pengaruh media sosial, pendekatan ini sangat tepat untuk menyebarkan narasi moderat dan positif, serta menciptakan ruang aman bagi siswa dari paparan ideologi ekstremis,” tuturnya.

Dirinya berharap, pendidikan di Indonesia bisa lebih inklusif, merata, dan berfokus pada pengembangan karakter dan keterampilan yang dibutuhkan di era modern saat ini. Dengan pendidikan yang kuat, nantinya generasi muda Indonesia dapat tumbuh menjadi individu yang kritis, kreatif, tetap toleran, serta siap menghadapi tantangan-tantangan di era global dengan nilai-nilai kebangsaan dan karakter yang kokoh dan gigih.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), semester tiga, Nadine Olivia menanggapi, program BNPT untuk memperkuat peran guru dalam menangkal radikalisme, kekerasan, dan bullying memang diperlukan. Peran kunci dalam membentuk pola pikir dan karakter siswa dimiliki oleh guru, sehingga penting untuk memberdayakan mereka agar dapat mengatasi masalah-masalah tersebut. 

“Di samping perlunya peran guru untuk membentuk karakter siswa, pendidikan di Indonesia saat ini masih menghadapi tantangan. Salah satu tantangan utama adalah kesenjangan kualitas pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan yang masih signifikan. Selain itu, kurikulum seringkali lebih berfokus pada hafalan dari pada pengembangan pemahaman kritis siswa. Di samping itu, masih terdapat masalah terkait infrastruktur dan pemerataan akses terhadap pendidikan berkualitas di seluruh wilayah negeri,” ujarnya.

(Fadil Achmad Fauzi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *