RDK FM

Potret angin putung beliung karena cuaca ekstrem. Sumber. Metro Daily


Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meminta masyarakat untuk berwaspada terkait prediksi cuaca ekstrem. Cuaca ekstrem tersebut diprediksi terjadi pada bulan Maret hingga April, dimana terdapat kemungkinan datangnya puting beliung karena peralihan musim atau masa pancaroba. Berdasarkan analisis BMKG, sudah terdapat beberapa wilayah yang telah melalui puncak musim hujan, sehingga wilayah tersebut akan mengalami masa pancaroba pada dua bulan yang akan datang.

Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), jurusan Ekonomi Syariah, semester delapan, Salsabila Rezki Firdausia menuturkan, sosialisasi atau imbauan secara langsung terkait potensi cuaca ekstrem hingga puting beliung tersebut belum didapatkan. Seharusnya, pemerintah juga menyiapkan mitigasi yang dapat dilakukan masyarakat untuk berjaga-jaga, sehingga masyarakat lebih siap untuk menghadapi pengurangan risiko.

“Informasi terkait potensi cuaca ekstrem hingga bencana alam sudah didapatkan melalui media sosial, tetapi untuk upaya mitigasi yang dapat dilakukan belum ada. Kita tahu bahwa banyak dampak yang kemungkinan terjadi karena ada potensi cuaca ekstrem hingga bencana ini, seperti dampak ekonomi hingga kerusakan fasilitas dan infrastruktur. Oleh karena itu, pemerintah mesti mengemas upaya sosialisasi sebaik mungkin untuk persiapan,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Pengembangan Masyarakat Islam (PMI), semester enam, Muhammad Jaffan Pranadia menjelaskan, sosialisasi mesti dikerahkan dan disampaikan kepada masyarakat. Mulai dari tanda tanda terjadinya bencana karena cuaca ekstrem, hingga upaya pengurangan risiko. 

“Mitigasi perlu diberikan kepada masyarakat untuk mengurangi potensi kemungkinan buruk, menghindari banyaknya korban jiwa yang jatuh, hingga kerusakan infrastruktur yang parah. Mungkin pemerintah bisa mencontoh negara Jepang yang menggunakan ponsel untuk menghimbau masyarakat ketika terjadi angin puting beliung atau bencana lainnya yang diakibatkan cuaca ekstrem,” pungkasnya.

(Edith Indah Lestari)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *