Foto bersama anggota BEM Vokasi UI saat menggelar program kerja Bina Desa 13 di Desa Kubang Baros.
Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Program Pendidikan Vokasi Universitas Indonesia (UI) 2024 kembali menghadirkan program kerja Bina Desa 13 di Desa Kubang Baros, Kecamatan Cinangka, Kabupaten Serang. Pada 16 Agustus 2024, Bina Desa 13 berhasil menyelenggarakan sosialisasi dan workshop yang menargetkan pelaku UMKM dan Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS) di desa tersebut. Hal ini bertujuan guna meningkatkan perekonomian lokal melalui sektor pariwisata dan UMKM.
Vice Project Officer 2 dari program kerja Bina Desa 13 BEM Vokasi UI 2024, Nur Adysti Lizzahra menuturkan, Bina Desa 13 terus merancang program berkelanjutan di Desa Kubang Baros berdasarkan rencana lima tahun yang sudah disusun sejak Bina Desa 12 pada 2023. Menurutnya, dengan mengikuti 5-year plan tersebut, UMKM dan POKDARWIS di Kubang Baros terus berkembang seiring program Bina Desa yang berjalan.
“Program ini berfokus pada branding dan promosi melalui media sosial sebagai salah satu indikator keberhasilan. Kami melihat keberhasilan melalui aktifnya media sosial UMKM dan POKDARWIS, khususnya dengan peningkatan engagement dan penjualan melalui e-commerce. Di acara ini, Bina Desa juga akan memberikan pembaruan kepada stakeholders mengenai progres digitalisasi UMKM di Kubang Baros,” ujarnya.
Dirinya menambahkan, kegiatan ini dihadiri lebih dari 20 perwakilan UMKM dan POKDARWIS. Mereka mendapatkan edukasi mengenai pemanfaatan media sosial untuk mempromosikan potensi wisata desa, serta pelatihan strategi bisnis untuk meningkatkan daya saing UMKM. Pada 26-29 September mendatang, akan digelar pesta rakyat yang menjadi acara puncak. Festival ini akan diselenggarakan untuk memberikan wadah bagi masyarakat dalam menyalurkan aspirasi dan kreativitas terkait budaya setempat.
Dosen pembimbing Prodi Manajemen Bisnis dan Pariwisata, Program Pendidikan Vokasi UI, Mahadewi A.Md. Par., S.Sos., M.M, menjelaskan, dalam sosialisasi ini, masyarakat Desa Kubang Baros mendapatkan pemaparan materi mengenai strategi untuk meningkatkan visibilitas dan daya tarik wisata melalui platform media sosial, seperti Instagram, YouTube, TikTok, dan Facebook guna menyokong pengembangan desa wisata.
“Dalam diskusi, para peserta menyampaikan harapan mereka untuk pengembangan pariwisata desa, khususnya pada objek wisata unggulan seperti Curug Betung, Camping Ground, dan Pemandian Air Panas. Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan Desa Kubang Baros dapat mengoptimalkan potensi wisatanya, meningkatkan kualitas SDM, dan memanfaatkan teknologi untuk memajukan UMKM dan pariwisata lokal,” pungkasnya.
Dirinya berharap, program Bina Desa dapat terus berkelanjutan dan konsisten dalam mendukung pengembangan desa. Selain itu, program ini juga kerap menekankan pentingnya keterlibatan seluruh pihak dalam memajukan potensi wisata dan UMKM di Desa Kubang Baros.
(Edith Indah Lestari)