Pembelajaran olahraga di salah satu sekolah. Sumber. Surya Malang
Wakil Presiden (Wapres), Gibran Rakabuming Raka meminta perbaikan kurikulum olahraga di Indonesia guna mendorong kebiasaan pola hidup sehat. Hal ini bertujuan untuk menekan risiko penyakit tidak menular, membangun generasi sehat, serta meningkatkan produktivitas. Ia menegaskan pentingnya pendekatan holistik yang mencakup pengembangan fisik dan mental anak-anak, serta kerja sama berbagai pihak dalam mengimplementasikan kebijakan terkait.
Mahasiswa Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), semester tiga, Nisrina Fathiya mengungkapkan, perbaikan kurikulum olahraga sangat penting karena olahraga tidak hanya sekadar aktivitas fisik, tetapi juga berperan dalam pembentukan karakter anak. Kurikulum yang lebih baik dapat mengintegrasikan pembelajaran tentang menjaga kesehatan, kerja tim, disiplin, serta pentingnya konsistensi dalam menjalani pola hidup sehat.
“Hal ini tidak hanya memberikan manfaat langsung pada perkembangan fisik dan mental anak, tetapi juga membantu membangun kebiasaan positif yang dapat memengaruhi kualitas hidup mereka hingga dewasa, sehingga menciptakan individu yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing. Dengan berolahraga secara rutin, risiko penyakit seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi dapat ditekan secara signifikan,” ungkapnya.
Anggota Departemen Pemuda dan Olahraga (Depora), Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Kesejahteraan Sosial (Kessos), Muhammad Nadhif Ali menuturkan, kurikulum olahraga saat ini memberikan dasar yang baik untuk aktivitas fisik. Namun, kurangnya fokus pada keberlanjutan dan pembelajaran berbasis pengalaman membuat anak-anak sulit memahami pentingnya olahraga dalam kehidupan sehari-hari. Perlu ada pendekatan yang lebih inovatif agar olahraga menjadi bagian integral dari gaya hidup mereka.
“Guru olahraga adalah ujung tombak dalam implementasi kurikulum baru. Mereka tidak hanya bertugas mengajarkan gerakan olahraga tetapi juga harus mampu menjadi teladan pola hidup sehat. Pemberdayaan guru melalui akses ke sumber daya, teknologi, dan pembelajaran terkini akan memastikan bahwa mereka mampu memberikan pendidikan olahraga yang berkualitas, relevan, dan berdampak positif bagi siswa,” tuturnya.
(Gisska Putri Hidayat)