Suasana berlangsungnya pembekalan kegiatan Praktikum Dua program studi Kessos FDIKOM.
Program Studi (Prodi) Kesejahteraan Sosial (Kessos) sukses menggelar pembekalan kegiatan Praktikum Dua dengan durasi selama dua hari, dimana agenda tersebut telah berjalan sejak Selasa (02/7). Setelah menjalankan Praktikum Satu pada pembelajaran di semester lima kemarin, para mahasiswa semester enam akan melaksanakan Praktikum Dua, yakni bertujuan untuk mewadahi para dosen dan alumni guna memberikan arahan dan masukan, serta membahas kembali hal-hal yang perlu diperhatikan oleh peserta praktikum sebelum turun kepada masyarakat secara langsung. Agenda tersebut mengusung tema “Sinergitas Calon Pekerja Sosial dalam Praktik Kerja Lapang di Kecamatan Pangalengan.”
Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Praktikum Dua Kessos, Evan Aldi Wiryawan menuturkan, kegiatan Praktikum Dua Prodi Kessos telah menjadi kegiatan rutin tahunan yang merupakan bagian dari rangkaian pembelajaran pada semester enam, serta memiliki tujuan untuk mempelajari setting komunitas dalam ranah makro. Oleh karena itu, masyarakat atau komunitas menjadi objek utama bagi para mahasiswa.
“Agenda ini menjadi salah satu bentuk upaya untuk mensejahterakan masyarakat dengan memberdayakan, serta mengembalikan keberfungsian individu dan komunitas pada lingkungan setempat. Perbedaan Praktikum Dua dengan jangkauan skala masyarakat yang lebih luas memerlukan bimbingan khusus. Maka dari itu, agenda ini mengundang beberapa dosen Prodi Kessos dan dosen ranah Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM) lainnya untuk mengarahkan kembali maksud dan tujuan dari praktikum tersebut,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester enam, Tubagus Muhammad Bintang Lazuardi mengatakan, seluruh mahasiswa yang memiliki andil mesti mendukung kegiatan pembekalan praktikum tersebut, hal ini bertujuan agar ketika praktikum, para mahasiswa telah memiliki pembekalan terkait ilmu pengetahuan ataupun pandangan pengalaman.
“Misalnya seperti teknik Participatory Rural Appraisal (PRA), dimana ini merupakan metode pendekatan pembangunan dengan melibatkan masyarakat di setiap tahapan, serta mampu menjadi dasar bagi para mahasiswa yang akan menjalankan praktikum guna memberdayakan masyarakat, serta lingkungan di daerah Pangalengan, Kabupaten Bandung. Semoga praktikum kedua ini mampu memiliki manfaat yang berkelanjutan bagi para mahasiswa, masyarakat, serta lingkungan setempat,” jelasnya.
(Asy Syifa Salsabila)