World Bank Group. Sumber. Bisnis.com
Pada Selasa (16/07), Bank Dunia tengah mempersiapkan rencana bantuan finansial untuk negara-negara di Kepulauan Pasifik yang didukung oleh Amerika Serikat (AS) dan Australia. Sejumlah anggota dari 18 negara dan wilayah kecil turut tergabung dalam Forum Kepulauan Pasifik. Sementara itu, Bank of China telah membuka kantor di Papua Nugini guna melangkah masuk ke Bendiago Bank Hengkang.
Mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), jurusan Manajemen, semester empat, Windy Kamila Dewi menuturkan, Sustainable Development Goals (SDGs) adalah komitmen global dan nasional dalam upaya mensejahterakan masyarakat. Oleh karena itu, SDGs diperlukan untuk mengatasi tantangan pengurangan risiko dan pembangunan skala kecil di negara-negara Kepulauan Pasifik.
“Bank-bank dari negara Barat berencana keluar dari negara-negara Kepulauan Pasifik sebab dianggap sebagai pasar yang tidak menguntungkan. Dengan adanya transparansi dan akuntabilitas, pemerintah dapat lebih memfokuskan ke negara-negara yang lebih menguntungkan karena daerah Kepulauan Pasifik masih memiliki tantangan bagi pemerintah guna memutar roda ekonomi,” tuturnya.
Anggota Entrepreneur Learning Center (ELC), Departemen Pendidikan, Sauzan Hanifah mengatakan, Kepulauan Pasifik adalah salah satu daerah yang paling terpengaruh oleh perubahan iklim, termasuk kenaikan permukaan air laut, badai tropis, dan pola cuaca yang tidak stabil. Maka, Bank Dunia dapat membantu mengembangkan strategi adaptasi perubahan iklim. Infrastruktur yang memadai adalah prasyarat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan di Kepulauan Pasifik.
“Dengan pendekatan yang komprehensif dan kolaboratif antara Bank Dunia, negara-negara Kepulauan Pasifik, serta mitra pembangunan, maka dapat tercapainya pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Dampaknya, pembangunan infrastruktur dan penguatan sektor-sektor akan mengatasi tantangan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat di Kepulauan Pasifik,” jelasnya.
(Azaria Suci Fernada)