Pertamax rusak mesin kendaraan, tuai pertanggung jawaban masyarakat. Sumber. bloomberg technoz.com
Isu mengenai kualitas bahan bakar Pertamax kembali mencuat setelah sejumlah pengguna kendaraan melaporkan kerusakan mesin yang diduga disebabkan oleh penggunaan bensin tersebut. Berita ini menjadi viral di media sosial, sehingga memicu perdebatan hangat di kalangan mahasiswa, terutama bagi para pengguna kendaraan bermotor.
Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Ilmu Hukum (IH), semester tiga, Nenden Alika Ramadhani mengatakan, jika melihat masalah ini melalui sudut pandang hukum dan ekonomi, maka permasalahan tersebut sangat memberikan dampak signifikan bagi kurangnya kepercayaan dan penurunan daya jual.
“Jika isu ini tidak segera ditangani dengan transparansi, hal ini bisa mempengaruhi kepercayaan masyarakat terhadap Pertamax. Ini akan berdampak pada penurunan penjualan, yang pada gilirannya bisa merugikan perekonomian,” katanya.
Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester tiga, Zalika Shinta Yuliasmi menuturkan, terdapat kemungkinan adanya perubahan formula pada Pertamax. Jika mesin kendaraan menggunakan sistem yang sangat sensitif terhadap kualitas bahan bakar, kerusakan seperti yang dilaporkan bisa saja terjadi.
“Untuk dapat lebih memastikan keasliannya, maka kita harus menunggu hasil uji laboratorium yang lebih akurat sebelum membuat kesimpulan. Hal ini penting agar tidak menimbulkan berita bohong yang mengelabui masyarakat,” tambahnya.
(Keyzar Devario)