RDK FM

Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie. Sumber. kominfo.go.id


Pengembangan teknologi kecerdasan artificial intelligence (AI) membuka peluang bagi Indonesia untuk mengatasi kesenjangan digital dan meningkatkan efisiensi ekonomi. Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo), Budi Arie Setiadi menyatakan, bahwa pemerintah berupaya memperkuat kepercayaan masyarakat terhadap tata kelola AI global guna mengatasi tantangan dalam optimalisasi pemanfaatan teknologi terbaru.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester delapan, Mustikal Larasati mengungkapkan, pengembangan teknologi kecerdasan AI telah menjadi salah satu fokus utama dalam strategi nasional Indonesia. Namun, tantangan yang dihadapi dalam pengembangan dan penerapan tata kelola AI global tidak dapat diabaikan. 

“Tantangan terbesar dalam pengembangan AI di Indonesia adalah keterbatasan infrastruktur teknologi. Sedangkan, di era globalisasi saat ini, teknologi kecerdasan AI telah menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari, termasuk dunia pendidikan. Maka, pengembangan kebijakan regulasi AI perlu melibatkan tidak hanya pemerintah dan pelaku industri teknologi, tetapi juga lembaga masyarakat,” ujarnya.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Ilmu Hadist, semester delapan, Muhammad Rafid mengatakan, privasi dan keamanan data adalah hal krusial dalam pengembangan AI. Pendidikan dan pelatihan mengenai AI juga menjadi aspek penting dalam tata kelola global guna memastikan bahwa teknologi AI digunakan secara etis dan efektif. Tenaga kerja juga perlu memiliki keterampilan dan pemahaman yang memadai tentang teknologi. 

“Selain itu, AI dapat berfungsi sebagai teknologi akademik yang cerdas, membantu mahasiswa dalam menyusun jadwal, mengingatkan tenggat waktu, dan memberikan rekomendasi mengenai materi pembelajaran. Namun, hal yang paling pentingnya adalah mahasiswa harus memastikan bahwa tidak hanya bergantung pada AI, tetapi juga mengembangkan keterampilan analisis dan kritis,” jelasnya.

(Azaria Suci Fernada)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *