RDK FM

Bentuk ketimpangan sosial yang sering kali terjadi di Indonedia. Sumber. celebesmedia.id


Kerja sama antara Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) dan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) tengah dilakukan untuk mengatasi ketimpangan sosial di Indonesia. Kolaborasi ini diarahkan agar bantuan tidak hanya diberikan dalam bentuk uang atau zakat, tetapi dikembangkan menjadi program produktif yang berkelanjutan, termasuk kewirausahaan.

Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Hukum Ekonomi Syariah (HES), semester sepuluh, menyampaikan bahwa setiap program yang diinisiasi pemerintah umumnya memiliki tujuan baik dan berpotensi untuk diterapkan secara luas. Namun, banyak program yang dijalankan tanpa riset mendalam, tidak melibatkan akademisi secara langsung, serta minim indikator untuk mengukur risiko kegagalan.

“Kondisi ini memunculkan harapan agar program-program selanjutnya disusun berdasarkan data riil masyarakat, melibatkan para akademisi dalam perencanaan dan pelaksanaan, serta dilakukan pemantauan berkelanjutan agar hasilnya lebih tepat sasaran dan berdampak nyata,” ungkapnya.

Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Sistem Informatika (SI), semester empat, Raden Achmad Zildhan Frans Bestand mengatakan, angka kemiskinan di Indonesia masih memprihatinkan, dengan kesenjangan penghasilan yang besar antara kelas menengah atas dan bawah. Kerja sama antara Baznas dan Kemenko PMK dianggap sebagai langkah positif, namun perlu riset lebih lanjut agar program yang dijalankan tidak salah sasaran.

“Kerja sama ini diharapkan dapat menghasilkan program berkelanjutan yang tidak hanya menyalurkan zakat dalam bentuk uang, tetapi juga dikembangkan menjadi kegiatan produktif seperti pendanaan atau pelatihan bagi wirausahawan,” katanya.

(Fayruz Zalfa Zahira)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *