Siswa-Siswi Sedang Mendengarkan Intruksi Pada Salah Satu SMP di Kota Tangsel
Dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, angka kemiskinan di kota Tangerang Selatan (Tangsel) sudah cukup tinggi. Dengan itu, Pemerintah Kota (Pemkot) Tangsel merencanakan adanya program tanggung biaya sekolah masyarakat. Program tersebut diniatkan untuk terealisasi secara menyeluruh pada 2025 mendatang. Selain itu, upaya lainnya yang dikerahkan adalah meningkatkan pendapatan, memperkuat daya beli, serta memberikan latihan keterampilan yang dapat menghasilkan lahan pekerjaan.
Mahasiswa Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK), jurusan Pendidikan Bahasa Inggris (PBI), semester empat, Muhammad Aldian menuturkan, kota Tangsel sendiri sebetulnya belum bisa dikatakan sebagai kota. Sebab, kemiskinan masih marak terjadi dan kenaikannya cukup signifikan. Selain itu, dari segi infrastruktur juga kurang memadai.
“Banyak hal yang menghambat pertumbuhan Tangsel untuk maju. Langkah yang diambil Pemkot seperti subsidi khusus terhadap dunia pendidikan cukup dapat meringankan masyarakat dari segi ekonomi. Dengan itu, program mesti segera direalisasikan. Program ini juga harus difokuskan dan tidak boleh diselewengkan oleh Pemkot untuk hasil yang baik. Semoga program ini dapat meningkatkan daya saing kualitas masyarakat dan menekan angka kemiskinan,” tuturnya.
Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Aqidah dan Filsafat Islam (AFI), semester empat, Fernando Adi Saputro menjelaskan, sebagai mahasiswa rantau, dirinya kerap miris terhadap kehidupan yang ada di kota Tangsel. Sebab, banyak ketimpangan yang terjadi dan kelayakan hidup yang kurang baik.
“Sebetulnya, pengerahan program ini dapat dikatakan telat. Sebab, Pemkot Tangsel baru merencanakan program ketika tahu bahwa angka kemiskinan telah naik signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa Pemkot masih kurang memperhatikan masyarakat, khususnya dalam segi pendidikan dan kesejahteraan. Semoga program ini dapat konsisten dan tepat sasaran, sehingga dapat menunjang kebutuhan masyarakat, khususnya bagi mereka yang kurang mampu,” pungkasnya.
(Rayhan Anugerah Ramadhan)