RDK FM

Proses pemberian penghargaan dalam ajang IKALUIN Award. Sumber. Kemenag RI


Sebanyak delapan belas tokoh alumni Universitas Islam Negeri (UIN) Jakarta dinobatkan sebagai peraih Ikatan Alumni Universitas Islam Negeri (IKALUIN) Award atas kontribusi inspiratif mereka di berbagai bidang, mulai dari pendidikan, sosial, hingga teknologi. Penghargaan tersebut menjadi wujud apresiasi atas dedikasi mereka dalam berkiprah membawa perubahan positif bagi masyarakat. Kisah perjuangan dan keberhasilan para penerima penghargaan tersebut tak hanya menjadi kebanggaan bagi almamater, tetapi juga inspirasi bagi mahasiswa UIN Jakarta agar terus berkarya dan memberikan dampak nyata di masa depan.

Wakil Presiden Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Komunikasi Penyiaran Islam (KPI), Muhammad Renardi Ariza menuturkan, IKALUIN Award merupakan ajang yang harus dijadikan tradisi, karena hal ini menjadi penghargaan untuk alumni-alumni yang berkontribusi bagi kemajuan masyarakat. Selain itu, IKALUIN Award menjadi wujud apresiasi dari alumni, untuk alumni, dan dari alumni untuk bangsa.

“Dari 18 peraih IKALUIN Award, dua tokoh yang sangat menginspirasi saya adalah Habib Husein bin Ja’far Alhadar yang dikenal karena toleransinya yang tinggi. Beliau bisa menjadi contoh bagi generasi muda untuk saling mengerti, menghargai, dan mengajarkan toleransi dalam beragama, berbangsa, dan bernegara. Selain itu ada Nurcholish Madjid (Cak Nur) yang pemikiran serta ilmunya banyak digunakan oleh generasi muda saat ini,” tuturnya.

Mahasiswa Fakultas Ushuluddin (FU), jurusan Ilmu Alqur’an dan Tafsir (IAT), semester tujuh, Shofa mengungkapkan, terlaksananya IKALUIN Award menjadikan wadah silaturahmi untuk para alumni. Salah satu tokoh yang memotivasi dirinya sekarang ialah Habib Husein bin Ja’far Alhadar, karena dakwahnya dilakukan di platform-platform yang sering digunakan oleh generasi muda zaman sekarang, sehingga dakwahnya mudah tersampaikan.

“Saya sangat termotivasi untuk menjadi pribadi yang lebih baik melalui dakwah Habib Husein bin Ja’far Alhadar. Menurut saya, dirinya memiliki sifat yang rendah hati. Di tengah ketenarannya, beliau masih meluangkan waktunya untuk hadir dan berkunjung ketika mendapatkan undangan dari kampus, serta tidak segan-segan untuk memotivasi Dewan Mahasiswa (DEMA) UIN Jakarta, serta mahasiswa UIN Jakarta lainnya,” pungkasnya.

(Fayruz Zalfa Zahira didukung oleh Fadil Achmad Fauzi)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *