RDK FM

Suasana berlangsungnya aksi serbu rektorat oleh mahasiswa guna tuntut kebijakan UKT di depan Gedung Rektorat UIN Jakarta


Keresahan mahasiswa terkait kebijakan yang menyangkut Uang Kuliah Tunggal (UKT) memicu seruan aksi. Seruan aksi tersebut bertujuan demi menuntut transparansi, serta meminta adanya penambahan waktu pembayaran UKT. Selain itu, kesempatan tersebut juga digunakan mahasiswa untuk menyampaikan banyak aspirasi. Aksi serbu rektorat digelar di depan Gedung Rektorat UIN Jakarta, pada Senin (19/02).

Wakil Presiden Program Studi (Prodi) Manajemen Ekonomi, Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB), Wiliyanto menuturkan, aksi tersebut digelar untuk menjembatani teman-teman mahasiswa yang kesulitan dalam membayar UKT. Sejatinya, aksi dilakukan berdasarkan keresahan mahasiswa karena tidak adanya transparansi terkait kebijakan dari kampus maupun rektorat.

“Dari segi ekonomi, permasalahan dihapusnya kebijakan pencicilan UKT sangat berdampak. Sebab, banyak dari mahasiswa yang memilih untuk tidak melanjutkan kuliah karena hal ini. Bahkan, banyak yang memilih cuti. Padahal, cuti sendiri juga masih mewajibkan mereka untuk membayar setengah dari UKT penuh,” ujarnya.

Dirinya berharap, pihak kampus mendengar keresahan yang diutarakan. Dengan itu, mahasiswa yang terkendala akan tetap mampu melanjutkan kuliah dan mendapatkan hak mereka, yaitu hak dalam menuntut ilmu.

Mahasiswa FEB, jurusan Perbankan Syariah, semester empat, Muhammad Fahmi Nur Hidayat menjelaskan, sebagai salah satu korban dihapusnya kebijakan pencicilan UKT, hal tersebut sangat memberatkan bagi sebagian mahasiswa. Terlebih, mahasiswa yang kurang mampu sehingga memilih untuk putus kuliah.

“Seharusnya pihak rektorat memberikan fasilitas yang layak untuk menunjang kegiatan belajar mahasiswa. Tidak semerta-merta dan secara tiba-tiba memberikan keputusan yang memberatkan. Semoga hal ini bisa segera diselesaikan dengan baik,” pungkasnya. 

(Rayhan Anugerah Ramadhan)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *