RDK FM

Potret vandalisme di fasilitas UIN Jakarta


Hingga kini, tindakan vandalisme atau aksi mencoret-coret fasilitas kampus masih marak terjadi, baik pada lingkungan kampus satu, maupun kampus dua UIN Jakarta. Aksi vandalisme dapat dilihat di halte, toilet, ruang parkir atau basement serta fasilitas lainnya. Hal tersebut perlu tindakan lebih lanjut, khususnya dari pihak kampus. Sebab, selain merusak estetika, tindakan tersebut juga mencerminkan lingkungan kampus dengan nilai oknum akademisi yang minim.

Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), jurusan Manajemen Dakwah (MD), semester tiga, Adelia Agustin mengungkapkan, tindakan vandalisme yang terjadi di lingkungan kampus dapat disebabkan oleh penyaluran bakat yang tidak pada tempatnya.

“Mungkin ada beberapa mahasiswa yang merasa memiliki bakat artistik, sehingga mereka menyalurkannya tanpa berpikir panjang di fasilitas kampus. Hal ini tidak bisa dibenarkan sama sekali. Sebab, sebagai mahasiswa pasti sudah bisa membedakan mana tindakan yang benar, serta mana tindakan yang salah,” ujarnya.

Dirinya menambahkan, pihak kampus mesti tegas untuk mengatasi hal tersebut. Untuk meminimalisir dan mencegah aksi vandalisme terjadi, mahasiswa yang melakukan tindakan mesti diberi efek jera yang diketahui oleh seluruh civitas akademika.

Mahasiswa FDIKOM, jurusan Jurnalistik, semester tiga, Radhwa Larasati mengatakan, faktor usil menjadi salah satu faktor yang paling mungkin terjadi untuk menjelaskan mengapa mahasiswa melakukan aksi vandalisme. Namun, tidak memungkiri bahwa aksi tersebut juga merupakan bentuk tingkah laku untuk menarik atensi petinggi kampus.

“Mungkin ada yang mau disampaikan sebagai bentuk gebrakan, tetapi hanya kemungkinan kecil. Kemungkinan dominan memang pada faktor usil. Padahal, kita sadar bahwa fasilitas kampus juga bagian dari representasi Uang Kuliah Tunggal (UKT), yang dimana kita punya andil di dalamnya,” tuturnya.

Dirinya berharap, mahasiswa dapat lebih meningkatkan kesadaran diri untuk menjaga fasilitas kampus serta dapat memulai kegiatan positif agar terhindar dari perbuatan yang bersifat merusak.

(Amalia Vilistin)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *