107.9 RDKFM

Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi melibatkan barak militer dalam program “Pembinaan Siswa Nakal”. Sumber. radarjogja.jawapos.com

Balamuda, siapa sih yang nggak kenal sama Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, atau yang akrab disapa KDM? Belakangan ini namanya kembali jadi sorotan, gara-gara program “Pembinaan Siswa Nakal” yang melibatkan barak militer sebagai tempat pembinaan. Program ini mulai dijalankan sejak 1 Mei 2025 dan langsung menyita perhatian publik, khususnya masyarakat Jawa Barat. Komentar pun bermunculan, dari yang mendukung sampai yang mengkritik, rame banget di media sosial, balamuda!

Sebenarnya, program ini punya tujuan mulia, yaitu membentuk karakter remaja agar lebih disiplin, mandiri, dan kembali ke jati dirinya sebagai generasi penerus bangsa. Tapi anehnya, program yang cukup serius ini justru jadi bahan bercandaan orang tua. Kok bisa, ya? Ternyata, banyak orang tua yang pakai nama Kang Dedi buat “ngancem lucu” anak-anaknya biar nurut—misalnya pas anak susah makan, nggak mau tidur, atau ogah belajar.

Dediphobia, Fenomena Baru di Kalangan Anak-anak

Karena banyak yang pakai cara ini, akhirnya muncullah istilah “Dediphobia”. Istilah ini gabungan dari kata “Dedi” dan “phobia” yang artinya takut berlebihan. Banyak video viral beredar, nunjukin orang tua yang muterin rekaman suara Kang Dedi lagi menegur anak-anak. Responsnya? Anak-anak langsung nurut dan takut, balamuda!

Meskipun niatnya buat lucu-lucuan, fenomena ini bikin banyak orang sadar akan kuatnya figur Kang Dedi di mata anak-anak. Ia jadi simbol ketegasan yang bahkan bisa dijadikan alat bantu orang tua dalam mendidik. Tapi di sisi lain, kita juga harus mulai mikir—jangan-jangan cara ini punya efek yang nggak disangka.

Ancaman yang Jadi Candaan, Tapi Bisa Berdampak Serius

Orang tua mulai kreatif dalam “ancamannya”, balamuda. Ada yang bilang, “Jangan main HP terus, nanti Kang Dedi datang, HP-nya disita diganti buku sejarah.” Atau, “Kalau buang sampah sembarangan, disuruh mungutin satu kampung!” Sampai ada juga yang bilang, “Nggak mau belajar? Nanti ikut kelas budaya Sunda bareng Kang Dedi!Kocak sih, tapi lama-lama bisa bikin anak beneran takut.

Masalahnya, kalau terus-terusan ditakut-takuti, anak bisa tumbuh dengan rasa cemas dan nggak percaya lagi sama orang tuanya. Soalnya ancaman itu seringkali cuma omongan doang, nggak pernah kejadian. Lebih parah lagi, anak jadi mikir kalau militer itu tempat hukuman, bukan tempat pengabdian. Padahal, kan, nggak gitu juga.

Jadi, balamuda, penting banget buat orang tua lebih bijak dalam mendidik anak. Gunakan cara yang positif, bangun komunikasi yang sehat, dan jangan sering-sering menakut-nakuti. Soalnya pendekatan yang penuh pengertian justru lebih ampuh buat membentuk karakter anak yang kuat, mandiri, dan percaya diri. Dediphobia boleh viral, tapi mendidik dengan cinta tetap juaranya, ya, balamuda!

(Safia Salsabila Putri)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *