Bangun Perpustakaan Modern di Sekolah Rakyat, Perpusnas dan Kemensos Sinergi Perkuat Literasi

Tingkatkan literasi di lingkungan sekolah rakyat, Kemensos gandeng Perpusnas RI bangun perpustakaan modern. Sumber. wartakota.tribunnews.com Kementerian Sosial (Kemensos) bekerja sama dengan Perpustakaan Nasional Republik Indonesia (Perpusnas RI) dalam pengembangan perpustakaan modern di lingkungan sekolah rakyat. Kolaborasi ini bertujuan meningkatkan budaya literasi sekaligus memperkuat kualitas pembelajaran masyarakat agar lebih adaptif terhadap perkembangan pengetahuan dan teknologi di masa depan. Mahasiswa Fakultas Sains dan Teknologi (FST), jurusan Sistem Informasi, semester tiga belas, Dobit Haqi Karimullah menuturkan, pembangunan perpustakaan modern di lingkungan sekolah rakyat merupakan langkah efektif untuk mengatasi rendahnya minat baca di kalangan generasi muda. Perkembangan teknologi yang pesat sering kali membuat anak muda lebih tertarik pada dunia digital dibandingkan dengan membaca buku secara konvensional. “Penciptaan lingkungan perpustakaan yang interaktif, dilengkapi dengan koleksi buku beragam, ruang baca yang nyaman, serta sistem peminjaman yang efisien, diyakini mampu menumbuhkan kembali semangat membaca di kalangan pelajar dan masyarakat. Kehadiran perpustakaan modern ini diharapkan menjadi wadah pembelajaran yang inspiratif sekaligus sarana penguatan literasi di era digital,” tuturnya. Mahasiswa Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FDIKOM), Jurusan Kesejahteraan Sosial (Kessos), semester tiga, Archie Muhammad Rembrandt menyampaikan, keberadaan perpustakaan modern tidak hanya berperan dalam meningkatkan literasi siswa dan masyarakat, tetapi juga dapat menjadi pusat kegiatan komunitas yang memperkuat interaksi sosial antarindividu. Perpustakaan berpotensi menjadi ruang publik yang inklusif dan edukatif, tempat masyarakat bertukar gagasan serta memperluas wawasan bersama. “Agar lebih menarik bagi generasi muda, perpustakaan perlu menyediakan fasilitas yang relevan dengan kebutuhan masa kini, seperti akses wifi gratis, seminar seputar investasi atau saham, dan pelatihan pengembangan soft skill. Dengan pendekatan ini, perpustakaan dapat bertransformasi menjadi ruang belajar yang dinamis dan menarik, sekaligus mendorong minat kunjung serta partisipasi aktif generasi muda,” ujarnya. (Yuzka Al-Mala)
Perkuat Literasi Digital Melalui Media Sosial, Perpusnas Ajak Generasi Muda Jadi Inspirator

Perpusnas ajak generasi muda jadi inspirator literasi media sosial. Sumber. perpusnas.go.id Perpustakaan Nasional (Perpusnas) memperkuat gerakan literasi digital dengan mengajak generasi muda berperan sebagai inspirator literasi di media sosial. Inisiatif ini bertujuan menumbuhkan kesadaran membaca sekaligus meningkatkan kemampuan memanfaatkan informasi secara bijak di ruang digital, sehingga dapat membentuk pola pikir kreatif dan kritis sekaligus memperkuat budaya literasi nasional. Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan (FIKES), jurusan Kesehatan Masyarakat (Kesmas), semester tujuh, Nurul Ahfiani mengatakan, peran generasi muda sebagai inspirator literasi sangat efektif dalam mendorong peningkatan kesadaran literasi di masyarakat. Penanaman nilai literasi di media sosial perlu dilakukan sejak lingkup kecil melalui pembentukan komunitas membaca agar penerapan literasi dapat terlaksana secara menyeluruh. “Dengan pola pikir yang kreatif, generasi muda diharapkan dapat berkembang secara positif sekaligus memberikan kontribusi nyata terhadap peningkatan kreativitas anak bangsa. Langkah ini diyakini mampu memperkuat budaya literasi sekaligus mempersiapkan generasi yang kritis, adaptif, dan produktif di era digital,” ucapnya. Mahasiswa Fakultas Syariah dan Hukum (FSH), jurusan Ilmu Hukum (IH), semester tiga, Rahmah Nur Fitri menuturkan, kebijakan ini efektif diimplementasikan karena sebagian masyarakat lebih aktif menggunakan media sosial. Perpustakaan Nasional mampu mendorong generasi muda agar nilai-nilai literasi dijunjung tinggi di ranah digital, sehingga literasi dapat memberikan wawasan yang luas bagi mereka. “Peran generasi muda sebagai inspirator literasi di media sosial berpotensi meningkatkan kreativitas anak bangsa, sehingga aktivitas digital tidak hanya terfokus pada hiburan seperti permainan daring, tetapi juga menjadi sarana pengembangan pengetahuan dan keterampilan secara produktif,” tuturnya. (Maura Maharani Rizky)